pengajian 2 bulanan
dilaksanakan tanggal 12 Mei 2013 pkl. 19.30 wib
Dewasa ini, semakin banyak masjid di bangun.
Suatu hal yang patut kita syukuri dan kita banggakan. Namun di sisi lain, kita
patut miris karena banyak masjid yang hanya difungsikan sebagai tempat shalat
fardhu, itupun sepi dari jama'ah. Marilah kita meningkatkan taqwa kita kepada
Allah Azza wa Jalla. Taqwa yang juga menjadi wujud syukur kita kepada Allah
atas segala nikmat yang telah dianugerahkanNya kepada kita. Nikmat Iman, nikmat
Islam, juga nikmat kesehatan. Menjadi penduduk Indonesia, sebuah negeri muslim
terbesar, juga merupakan nikmat yang perlu kita syukuri. Di negeri ini, kita
sebagai muslim bisa beribadah dengan mudah. Terutama kita yang hidup di Jawa,
masjid ada di mana-mana. Kesempatan untuk beribadah senantiasa terbuka. Sungguh
patut kita syukuri. Cobalah jika kita hidup di negeri yang muslimnya masih
minoritas. Kita mungkin akan merasakan kesulitan yang luar biasa untuk hanya
melaksanakan shalat Jum'at, apalagi shalat lima waktu berjama'ah. Patut kita
syukuri bahwa di Indonesia terdapat sangat banyak masjid. Di tahun 2010 saja,
jumlah masjid di Indonesia mencapai 800.000 masjid. Departemen Agama
mentargetkan 100.000 masjid lagi di tahun 2011 ini. Jika target itu tercapai,
maka sampai akhir 2011 terdapat 900.000 masjid di Indonesia. Sebuah angka yang
cukup fantastis sekaligus membuat miris. Mengapa miris? Karena ternyata banyak
masjid yang tidak makmur. Masjid hanya digunakan sebagai tempat shalat fardhu,
itupun sepi dari jama'ah. Perhatikanlah masjid kita ini. Saat shalat Jum'at
memang terlihat ramai, bahkan mungkin tidak muat. Tapi bagaimana dengan shalat
Isya' apalagi Subuh?
Maka tugas kita hari ini bukan hanya
memperbagus fisik masjid. Apalagi membangun masjid baru yang hanya berjarak
beberapa puluh meter dari masjid yang telah ada. Tugas kita adalah memakmurkan
masjid. Kata “memakmurkan” berasal dari kata dasar "makmur". Kata itu
merupakan serapan dari bahasa Arab ( عَمَرَ
– يَعْمُرُ -عِمَارَةً ) yang memiliki
banyak arti. Diantaranya adalah: membangun, memperbaiki, mendiami, menetapi,
mengisi, menghidupkan, mengabdi, menghormati dan memelihara. Kata itu dipakai
oleh Allah dalam firman-Nya yang juga menunjukkan keutamaan pemakmur masjid : “Hanya
yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan
tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang
yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS.
At-Taubah : 18)
Dengan demikian, arti "memakmurkan masjid” adalah membangun, mendirikan dan memelihara masjid, menghormati dan menjaganya agar bersih dan suci, serta mengisi dan menghidupkannya dengan berbagai ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.
Dengan demikian, arti "memakmurkan masjid” adalah membangun, mendirikan dan memelihara masjid, menghormati dan menjaganya agar bersih dan suci, serta mengisi dan menghidupkannya dengan berbagai ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.
Sejarah mencatat sedikitnya ada
sepuluh fungsi dan peran masjid pada masa Rasulullah SAW, khususnya masjid
nabawi, yaitu sebagai berikut :
1. Tempat ibadah (shalat, dzikir)
2. Tempat syuro (musyawarah) dan
konsultasi
3. Tempat pendidikan
4. Tempat latihan militer dan
persiapan alat-alatnya
5. Tempat pengobatan para korban
perang
6. Tempat pengadilan dan
mendamaikan sengketa
7. Tempat santunan sosial
8. Aula dan tempat menerima tamu
9. Tempat menahan tawanan
10. Pusat penerangan dan
informasi serta pembelaan agama
Berkaca dari definisi memakmurkan
masjid dan sejarah Nabi, maka setiap bentuk ketaatan kepada Allah bisa
digolongkan sebagai usaha memakmurkan masjid. Diantaranya adalah :
Pertama, mendirikan dan membangun masjid
Membangun masjid adalah amal
pertama memakmurkan masjid. Karena tanpa adanya masjid, bagaimana mungkin kita
dapat memakmurkannya?
“Barangsiapa membangun masjid
–karena mengharap wajah Allah- maka Allah akan membangunkan untuknya yang
semisalnya di surga”. (HR. Al-Bukhari)
Memperbaiki masjid, atau dalam
istilahnya peningkatan masjid, juga termasuk upaya memakmurkan yang akan
diganjar Allah dengan dibangunkan rumah oleh Allah di surga. Asalkan ikhlas.
“Barangsiapa membangun sebuah
masjid karena Allah walau seukuran sarang burung atau lebih kecil dari itu,
maka Allah akan membangunkan untuknya rumah di dalam syurga.” (HR. Ibnu
Majah)
Kedua, membersihkan dan mensucikan masjid, serta memberinya wewangian.
Kedua, membersihkan dan mensucikan masjid, serta memberinya wewangian.
“Dari Aisyah, ia
berkata, "Rasulullah memerintahkan untuk membangun masjid-masjid di
perkampungan-perkampungan, (lalu) dibersihkan dan diberi wewangian."
(HR. Abu Daud)
Ketiga, mendirikan shalat jama'ah di masjid
Ketiga, mendirikan shalat jama'ah di masjid
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
“Shalat jama'ah lebih utama
dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian” (HR. Muslim)
Keempat, memperbanyak dzikrullah dan tilawah Qur'an di masjid
Keempat, memperbanyak dzikrullah dan tilawah Qur'an di masjid
Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhya masjid-masjid ini
tidak pantas digunakan untuk tempat kencing dan berak, tetapi hanyasanya ia
(dibangun) untuk dzikrullah, shalat dan membaca al-Qur’an”. (HR. Muslim)
Kelima, memakmurkan masjid dengan taklim, halaqah, dan majlis ilmu lainnya
Kelima, memakmurkan masjid dengan taklim, halaqah, dan majlis ilmu lainnya
Rasulullah SAW bersabda,
…dan tidaklah suatu kaum
berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid), untuk membaca Kitabullah
(al-Qur’an) dan mempelajarinya di antara mereka melainkan akan turun
ketentraman kepada mereka, rahmat akan menyelimuti mereka, para malaikat
menaungi mereka dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat
di sisi-Nya… (HR. Muslim)
Demikian lima diantara bentuk memakmurkan masjid, semoga Allah SWT memudahkan kita menjadi hamba-hambaNya yang memakmurkan masjidNya.
Demikian lima diantara bentuk memakmurkan masjid, semoga Allah SWT memudahkan kita menjadi hamba-hambaNya yang memakmurkan masjidNya.
Dari uraian pada khutbah pertama
mengenai definisi hingga bentuk memakmurkan masjid berikut keutamaannya itu,
kita termotivasi untuk memakmurkan masjid yang secara otomatis juga membuat
kita lebih dekat kepada masjid; hati kita lebih terpaut kepada masjid. Kita
berdoa kepada Allah agar dijadikan pemakmur masjid dan pecinta masjid, sebab
masjid adalah tempat yang paling dicintai Allah SWT, sebagaimana sabda NabiNya :
“Tempat yang paling dicintai
Allah adalah masjid-masjidnya dan yang paling dibenci Allah adalah
pasar-pasarnya” (HR. Muslim).
Pesan terakhir untuk memakmurkan
mesjid adalah agar para jamaah membawa seorang jamaah baru setiap saat, kalau
pengajian 2 bulan sekali maka jamaah yang ada apabila ada pengajian berikutnya
agar membawa satu jamaah................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar