MENYAMBUT BULAN RAMADHAN
Jamaah sholat Jum'at Mesjid Al Muhajirin yang dirahmati Allah...
Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib tidak pernah bosan-bosannya untuk
menghimbau diri khatib secara pribadi dan para jama’ah sekalian untuk
senantiasa bertaqwa kepada Allah di mana saja kita berada dengan berupaya
semaksimal mungkin mengerjakan perintah-perintahNya dan menjauhi
laranga-laranganNya. Karena tidak ada bekal terbaik di hari kiamat kelak yang
membuat kita Mulia di sisiNya melainkan dengan taqwa. Karena tidak ada yang
mampu menjadi tameng kita dari adzab dan api nerakaNya melainkan adalah taqwa
yang kita miliki.
Allah Ta’ala berfirman,
Allah Ta’ala berfirman,
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ
خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى (البقرة:197)
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan
bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS.
al-Baqarah:197)
Dan Rasulullah bersabda,
اِتَّقِ اللهَ
حَيْثمُاَ كُنْتَ وَأَتبِْعِ السَّيِّئَةَ اْلحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ
النَّاسَ بِخُلقٍُ حَسَنٍ (رَوَاهُ التِّرْمِذِي)
“Bertakwalah kamu di mana saja kamu berada, dan sertakanlah olehmu
kejahatan dengan kebaikan niscaya ia akan menghapuskannya (kejahatan tersebut),
serta pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik”. (HR. at-Tirmidzi, dengan
sanad hasan shahih).
Jamaah sholat Jum'at Mesjid Al Muhajirin yang dirahmati Allah....
Ada sebuah Ungkapan atau kalau boleh ia disebut motto hidup yang cukup
sederhana, “Tidak akan Pernah Kembali Hari-hari yang Telah Berlalu”. Kenapa
kita katakan sederhana?? sebab ungkapan ini cukup familiar di telinga kita,
bahkan ia terkadang bagaikan angin yang lalu begitu saja, atau ungkapan picisan
kuno yang tak ada arti bagi sebagian orang, bahkan anak-anak kecil saja tahu
dan mengerti kalau hari-hari yang telah dilewatinya tidak akan pernah terulang
dan kembali lagi. Tentunya tidak bagi para pemerhati kehidupan atau orang-orang
yang selalu merenungi dan menghayati hidup yang dijalani, juga tidak bagi orang
yang selalu mengevaluasi diri dan ingin hari-harinya yang sekarang dan yang
nanti lebih baik dari hari-harinya yang telah lalu. Karena baginya hari-hari
yang telah lalu adalah sejarah sekaligus pelajaran untuk menatap dan manata
hidup di masa depan yang lebih gemilang, pelajaran mahal yang tak bisa di
hargai dengan lembaran-lembaran kertas yang kini telah berubah menjadi
sembahan, hari-hari yang telah berlalu terus akan menyisakan kenangan dan
kenikmatan bagi siapa saja yang menghabiskannya untuk sesuatu yang indah dan
penuh makna.. dan selalu akan meninggalkan penyesalan dan kesedihan yang
mungkin tak terlupakan bagi siapa saja yang menjalaninya untuk sesuatu yang
sia-sia dan penuh dosa.
Tentunya bagi seorang mukmin hari-hari adalah sebuah kesempatan yang
berharga untuk beramal dan berinvestasi sebanyak-banyaknya yang tidak akan
pernah ia sia-siakan begitu saja. Sehingga ia selalu berupaya untuk mengisi
lembaran-lembaran hidupnya dengan sesuatu yang mendatangkan keridhaan dan
kecintaan Allah Ta’ala. Sebagaimana dia tahu Rasulullah bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ
اْلمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ (رواه الترمذي)
“Diantara kesempurnaan
(kebaikan) Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna bagi
dirinya.” (HR. at-Timidzi, dishahihkan oleh al-Albany)
Jamaah sholat Jum'at Mesjid Al Muhajirin yang dirahmati Allah....
Kalau hari-hari yang biasa dijalani oleh seorang mukmin begitu ia
manfaatkan sebaik mungkin, apalagi jika ia berada di hari-hari yang di dalamnya
terdapat bonus-bonus dan ‘seabrek’ keistimewaan yang disediakan dan begitu
menjanjikan, tentunya betul-betul tidak sedikitpun ia akan sisakan hari dan
waktunya kecuali untuk mengejar dan meraih semua bonus-bonus dan keistimewaan
nan menggiurkan. Dia akan tampak agresif dan kompetitif dan siap bersaing serta
berupaya mengungguli rival-rivalnya demi sebuah prestasi yang akan diraih.
Allah Ta’ala berfirman,
فَاسْتبَقُِوا اْلخَيْرَاتِ
أَيْنَ مَا تَكُونوُا يَأْتِ بِكُمُ اللهُ جَمِيعًا إِنَّ اللهَ عَلىَ كُلِّ شَئٍ
قَدِيرٌ (البقرة: 148)
“…Maka
berlomba-lombalah kamu (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Seungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah:148)
Hari-hari yang indah dan didambakan itu kini hampir datang kepada kita,
hari-hari yang terdapat pada bulan yang sangat istimewa di mata Sang Pemiliknya
dan bagi siapapun yang mengetahui keistimewaannya, tamu nan agung yang selalu
dinanti-nanti oleh semua orang yang merindukannya, dia adalah bulan ramadhan
bulan rahmah, bulan maghfirah, bulan berkah, bulan sabar, bulan Qur’an, bulan
shadaqah, bulan pendidikan dan madrasah orang-orang yang beriman, bulan
dilipat-gandakan pahala dari setiap amalan yang dikerjakan di dalamnya dan
masih banyak lagi nama-nama yang indah untuknya yang belum disebutkan, sesuai
dengan banyaknya kebaikan dan keutamaan di dalamnya.
Allah Ta’ala berfirman,
Allah Ta’ala berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ
اَّلذِي أُنْزِلَ فِيهِ اْلقُرْآنُ هُدىً لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ اْلهُدَى
وَاْلفُرْقَانِ (البقرة: 185)
“(Beberapa hari yang
ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS. 2: 185)
Dan diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah bersabda,
كَانَ رَسُولُ اللهِ
يُبَشِّرُ أَصْحَابَهُ يَقُولُ: قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ, شَهْرٌ
مُبَارَكٌ, كَتَبَ اللهُ عَليَْكُمْ صِيَامَهُ, فِيهِ تُفْتَحُ أَبْوَابُ
اْلجَنَّةِ, وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ اْلجَحِيمِ, وَتُغَلُّ فِيهِ
الشَّيَاطِينُ, فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ, مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا
فَقَدْ حُرِمَ (رواه أحمد والنسائي)
“Rasulullah
shallallahu’alaihiwasallam biasanya memberi kabar gembira kepada para
shahabatnya dengan bersabda,’Telah datang kepada kalian bulan suci Ramadhan,
bulan yang penuh berkah, Allah telah mewajibkan kalian berpuasa Ramadhan, Pada
bulan ini pintu-pintu langit dibuka dan pintu-pintu jahannam ditutup,
tangan-tangan syetan dibelunggu, dan di dalamnya terdapat satu malam yang lebih
baik daripada seribu bulan, maka barangsiapa yang dijauhkan (diharamkan) dari
kebaikannya, maka benar-benar telah dijauhkan.” (HR. an-Nasa’i)
Jamaah sholat Jum'at Mesjid Al Muhajirin yang dirahmati Allah....
Dan wahai hamba-hamba Allah yang haus akan pengabdian dan ketaatan
kepadaNya, jangan biarkan ia berlalu dan lewat begitu saja di depan mata,
cukuplah ramadhan yang lalu menjadi pelajaran dan sekaligus penyesalan yang
nyata, karena telah menyia-nyiakan kesempatan yang ada, yang telah Allah
anugerahkan kepada kita, dengan hanya membawa sedikit dari sekian banyak dan
berlimpah ruahnya kebaikan-kebaikanNya yang tersedia. Atau boleh jadi tidak
sedikitpun pahala yang terbawa, karena banyak amalan utama yang tak terjaga,
dan hilang dengan sia-sia. Allah Ta’ala berfirman,
ياأيهاالَّذِينَ
ءَامَنُوااتَّقُوااللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوااللهَ
إِنَّ اللهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ. وَلاَ تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوااللهَ
فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (الحشر: 18-19)
“Hai orang-orang yang
beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.Dan janganlah
kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka
lupa kepada diri mereka sendiri.Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hasyr:18-19)
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا
أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbah yang Kedua
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وبعد,
Jamaah sholat Jum'at Mesjid Al Muhajirin yang dirahmati Allah......
Pernahkah kita berpikir kalau ramadhan ini adalah ramadhan terakhir yang
Allah taqdirkan buat kita, maka apa yang kita akan perbuat di dalamnya?
Seseorang yang tahu kalau hidupnya akan berakhir saat itu, pastinya dia akan menyiapkan segala bekalnya dengan sebaik dan sesempurna mungkin. Maka dia akan menjadikan ramadhannya kali ini menjadi ramadhan terbaik dan berkualitas dari sebelum-sebelumnya.
Seseorang yang tahu kalau hidupnya akan berakhir saat itu, pastinya dia akan menyiapkan segala bekalnya dengan sebaik dan sesempurna mungkin. Maka dia akan menjadikan ramadhannya kali ini menjadi ramadhan terbaik dan berkualitas dari sebelum-sebelumnya.
Tentunya untuk menjadikan ramadhan lebih baik dan berkualitas, dibutuhkan
persiapan yang ekstra serius dan sungguh-sungguh. Khususnya yang lebih
diprioritaskan adalah menyiapkan ilmu-ilmu syar’I seputar ramadhan itu sendiri.
Sehingga dengan bekal tersebut betul-betul seseorang akan menjalani ramadhannya
dengan Iman dan ihtisab (hanya mengharap pahala dan ridha Allah semata),
Rasulullah bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ
إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا عُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (متفق عليه)
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan hanya mengharap pahala dari
Allah (ihtisab), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (Muttafaq’alaih).
Dalam hadits yang lain,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ
إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا عُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (متفق عليه)
“Barangsiapa
mendirikan shalat malam Ramadhan (tarawih) karena iman dan hanya mengharap
pahala dari Allah (ihtisab), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (Muttafaq’alaih)
Jamaah sholat Jum'at Mesjid Al Muhajirin yang dirahmati Allah.....
Hanya dengan bekal ilmu syar’I yang cukuplah, insya Allah ibadah yang
dijalani selama sebulan penuh menjadi ibadah yang maqbulah (diterima oleh Allah
Ta’ala) karena semata-mata melaksanakan perintah Allah melalui tuntunan
Rasul-Nya shallallahu’alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam
bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً
لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ (رواه مسلم)
“Barangsiapa yang
beramal (beribadah) yang tidak ada perintah dari kami, maka ibadahnya
tertolak”. (HR. Muslim)
Bukan hanya itu saja yang akan diterima olehnya, Allah akan memasukkannya
ke dalam hamba-hambaNya yang bertakwa (al-Muttaqun), karena tujuan
disyariatkannya puasa Ramadhan itu sendiri adalah agar-agar orang yang
melaksanakan ibadah di dalamnya, menjadi hamba-hamba Allah yang bertakwa yang
tidak ada balasannya kecuali dipersiapkan surga untuknya. Amin.
Sebagaimana firmanNya,
Sebagaimana firmanNya,
يَأَيُّهَا الَّذِينَ
ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلىَ الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (البقرة: 183)
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”.(QS.
Al-Baqarah:183)
Allah Ta’ala berfirman,
وَسَارِعُوا إِلَى
مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَاْلأَرْضُ
أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (ال عمران: 133)
“Dan bersegeralah kamu
kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi
yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Ali Imran:133)
Jamaah sholat Jum'at Mesjid Al Muhajirin yang dirahmati Allah......
Demikianlah, semoga khutbah yang singkat ini bisa menjadi renungan dan
motivasi bagi kita semua untuk menjadikan ramadhan kali ini menjadi lebih
berarti dan penuh berkah illahi. Amin.
اَللَّهُمَّ صَلِّ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.